Berita Dari Balai Kota Jakarta Tahun 1974 Hingga 80 Tahun PMI, "Menebar Kebaikan Tanpa Batas"
19/09/2025

Balai Kota Jakarta, tahun 1974. Dalam suasana penuh khidmat, Gubernur DKI Jakarta *Ali Sadikin* menyerahkan kendaraan donor darah keliling kepada Palang Merah Indonesia DKI Jakarta.
Acara tersebut menjadi momen penting dalam sejarah pelayanan kemanusiaan, terlebih karena dihadiri oleh Bapak Palang Merah Indonesia, *Dr. Mohammad Hatta* – Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, serta Direktur Pertamina saat itu, *Ibnu Sutowo.*
Kendaraan donor darah keliling yang diserahkan bukan sekadar armada, melainkan simbol terobosan baru bagi pelayanan kemanusiaan.
Di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan kala itu, mobil ini membuka akses lebih luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan donor darah.
Kehadirannya menandai bahwa solidaritas kemanusiaan bisa bergerak, menjangkau, dan melayani siapa pun tanpa batasan ruang.
Ali Sadikin, sosok gubernur yang visioner, memahami bahwa membangun kota bukan hanya persoalan beton dan jalan raya, melainkan juga membangun jiwa warganya.
Dukungan Pertamina melalui Ibnu Sutowo semakin mempertegas semangat kolaborasi lintas sektor yang menjadi kekuatan PMI sejak awal berdiri.
Kini, setelah 80 tahun sejak kelahirannya pada 17 September 1945, PMI tetap setia pada misinya. Tema peringatan *“Tebarkan Kebaikan”* seakan menggemakan kembali nilai yang diwariskan Bung Hatta, bahwa *kemanusiaan adalah tugas suci yang harus dijalankan bersama.*
Jika pada 1974 PMI hanya memiliki lima unit unit mobil donor darah keliling sebagai tonggak awal, kini PMI hadir dengan layanan donor darah modern, armada tanggap darurat bencana, hingga layanan kesehatan yang menjangkau pelosok negeri.
Namun esensinya tetap sama yaitu *selamatkan jiwa, membantu sesama, dan menebarkan kebaikan tanpa tapi..*
Peringatan 80 tahun PMI adalah ajakan bagi seluruh masyarakat untuk kembali meneladani semangat para pendahulu bangsa. Dari Mohammad Hatta, Ali Sadikin, hingga Ibnu Sutowo, mereka telah menunjukkan bahwa *ketika pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bersatu, maka kebaikan dapat menjelma menjadi kekuatan bangsa.*
credit foto : @ArsipJakarta
Acara tersebut menjadi momen penting dalam sejarah pelayanan kemanusiaan, terlebih karena dihadiri oleh Bapak Palang Merah Indonesia, *Dr. Mohammad Hatta* – Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, serta Direktur Pertamina saat itu, *Ibnu Sutowo.*
Kendaraan donor darah keliling yang diserahkan bukan sekadar armada, melainkan simbol terobosan baru bagi pelayanan kemanusiaan.
Di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan kala itu, mobil ini membuka akses lebih luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan donor darah.
Kehadirannya menandai bahwa solidaritas kemanusiaan bisa bergerak, menjangkau, dan melayani siapa pun tanpa batasan ruang.
Ali Sadikin, sosok gubernur yang visioner, memahami bahwa membangun kota bukan hanya persoalan beton dan jalan raya, melainkan juga membangun jiwa warganya.
Dukungan Pertamina melalui Ibnu Sutowo semakin mempertegas semangat kolaborasi lintas sektor yang menjadi kekuatan PMI sejak awal berdiri.
Kini, setelah 80 tahun sejak kelahirannya pada 17 September 1945, PMI tetap setia pada misinya. Tema peringatan *“Tebarkan Kebaikan”* seakan menggemakan kembali nilai yang diwariskan Bung Hatta, bahwa *kemanusiaan adalah tugas suci yang harus dijalankan bersama.*
Jika pada 1974 PMI hanya memiliki lima unit unit mobil donor darah keliling sebagai tonggak awal, kini PMI hadir dengan layanan donor darah modern, armada tanggap darurat bencana, hingga layanan kesehatan yang menjangkau pelosok negeri.
Namun esensinya tetap sama yaitu *selamatkan jiwa, membantu sesama, dan menebarkan kebaikan tanpa tapi..*
Peringatan 80 tahun PMI adalah ajakan bagi seluruh masyarakat untuk kembali meneladani semangat para pendahulu bangsa. Dari Mohammad Hatta, Ali Sadikin, hingga Ibnu Sutowo, mereka telah menunjukkan bahwa *ketika pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bersatu, maka kebaikan dapat menjelma menjadi kekuatan bangsa.*
credit foto : @ArsipJakarta